.
11 September 2025 16:54
Tim SAR gabungan menemukan 13 orang dalam kondisi meninggal dunia akibat bencana banjir bandang yang melanda enam kabupaten/kota di Bali. Saat ini, operasi pencarian difokuskan pada dua korban lainnya yang dilaporkan masih hilang.
Panglima Daerah Militer (Pangdam) IX Udayana, Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Piek Budyakto, mengatakan bahwa seluruh kekuatan tim gabungan dikerahkan untuk menemukan korban yang belum ditemukan. Ia juga meminta partisipasi aktif dari masyarakat.
"Sudah 13 korban yang kita temukan dalam kondisi meninggal dunia. Selanjutnya, kita akan fokus pada dua korban yang dilaporkan belum ditemukan."" ujar Mayjen TNI Piek Budyakto, dikutip dari Newsline, Metro TV, Kamis, 11 September 2025.
Baca juga: Tata Kelola Lingkungan Buruk Picu Banjir Bandang di Bali |
Pangdam menambahkan, posko informasi telah didirikan untuk menerima laporan dari warga. Ia mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya untuk segera melapor guna mempercepat proses identifikasi dan pencarian.
"Kita meminta informasi dari masyarakat apabila ada keluarganya yang belum ditemukan untuk segera menghubungi kita," tegasnya.
Pemerintah Provinsi Bali bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menetapkan status darurat bencana selama satu pekan. Penetapan status ini bertujuan untuk mempercepat proses penanganan darurat, termasuk penyaluran bantuan dari pemerintah pusat.
Sementara itu, proses evakuasi dan pembersihan material banjir terus dilakukan di sejumlah lokasi terdampak paling parah, seperti di area Pasar Badung dan Jalan Sulawesi, Denpasar. Tim gabungan masih menyisir area reruntuhan bangunan yang roboh diterjang arus sungai.
(Daffa Yazid Fadhlan)