Mengurai Benang Kusut Sampah dan Banjir di Bali

12 September 2025 08:10

Jakarta: Hujan lebat mengguyur Bali sejak Selasa, 9 September 2025 pagi hingga membuat Pulau Dewata kebanjiran. Warga menyebut banjir ini yang terparah seumur hidup mereka. 

Bukan hanya soal intensitas hujan tinggi, persoalan sampah juga menjadi pemicu terjadi banjir di Bali. Banjir besar yang melanda Denpasar dan sekitarnya membuat beberapa akses jalan terputus, tidak sedikit bangunan yang jebol hingga menyebabkan korban tewas.


14 orang meninggal dunia


Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Kamis, 11 September 2025 pukul 11.00 WIB, total korban meninggal dunia dalam musibah itu tercatat berjumlah 14 orang, sementara dua  di Denpasar masih dalam pencarian.

Data terbaru memperlihatkan delapan korban meninggal dunia di Denpasar, dua di Kabupaten Jembrana, tiga di Kabupaten Gianyar, dan satu di Kabupaten Badung. Sementara dua korban hilang berasal dari Denpasar.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali melaporkan, 120 titik banjir melanda tujuh kabupaten/kota di Bali dengan rincian Denpasar sebanyak 81 titik, Gianyar 14 titik, Badung 12 titik, Tabanan delapan titik, Karangasem dan Jembrana masing-masing empat titik, serta Klungkung satu titik.

BPBD Bali juga menginformasikan sebanyak 562 warga mengungsi, terdiri dari 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar.


Penyebab hujan deras melanda Bali


Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar mengungkapkan gelombang ekuatorial Rossby memicu terjadinya cuaca buruk di Bali dalam dua hari terakhir.

"Aktifnya gelombang ekuatorial Rossby di wilayah Bali dan sekitarnya mendukung pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat," kata Ketua Kelompok Kerja Operasional Meteorologi BBMKG Wilayah III, Wayan Musteana.


Penyebab banjir di Bali


Kepala BPBD Bali, Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, mengatakan ada beberapa faktor penyebab Bali dikepung banjir, di antaranya:
  • Intensitas hujan yang tinggi sejak Selasa.
  • Saluran air dan sungai meluap karena tidak mampu menampung volume air hujan
  • Tingginya volume sampah
  • Dampak masifnya pembangunan yang semakin banyak di Bali
 
Baca juga: Bali Tetapkan Darurat Bencana Selama Sepekan

Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan bahwa curah hujan yang sangat tinggi menjadi penyebab banjir. Diketahui hujan dengan intensitas tinggi selama lebih dari 24 jam di seluruh Bali, terutama Denpasar pada Selasa.

“Ini kan hulunya jauh, panjang ini Tukad Badung, lalu curah hujan memang sangat tinggi dari kemarin selama sehari ya, tentu saja ini menimbulkan masalah banjir,” ucap Koster.

Dia juga menyinggung upaya pembersihan sampah yang kian menumpuk. "Yang menjadi prioritas kami saat ini adalah pencarian korban dan pembersihan sampah aktivitas masyarakat tidak terganggu," kata Koster.

Seperti diketahui, persoalan sampah menjadi masalah serius di Bali. Berdasarkan dara Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), timbunan sampah di Bali pada 2024 mencapai 1,2 juta ton. Kota Denpasar sendiri menjadi penyumbang sampah terbesar yakni sekitar 60 ribu ton. 

Sumber: Redaksi Metro TV

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Wijokongko)