17 August 2025 23:48
Sejak Indonesia merdeka hingga kini memasuki usia 80 tahun, ribuan warga di dua desa di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur, yakni Desa Nila dan Desa Kekasewa, belum menikmati akses jalan darat. Satu-satunya akses menuju desa mereka adalah melalui jalur laut, memaksa warga untuk bertaruh nyawa demi memenuhi kebutuhan hidup.
Dalam video amatir yang dikirimkan warga, terlihat perjuangan keras mereka menantang gelombang bila hendak menuju desa maupun ke Kota Ende. Warga harus menuruni lereng bukit untuk bisa menumpangi perahu motor.
Tidak adanya dermaga yang layak membuat perahu motor tidak bisa bersandar, sehingga warga harus berpindah ke sampan di tengah hantaman ombak tinggi untuk bisa mencapai daratan di tebing. Tak jarang, sampan yang mereka tumpangi terbalik akibat diterjang gelombang.
Kepala Desa Nila, Tore Sado, mengatakan sudah hampir 80 tahun lamanya, sekitar 3.000 warga di dua desa ini yang mayoritas bekerja sebagai petani belum memiliki akses jalan darat.
Ia pun berharap, dengan momen 80 tahun Indonesia merdeka ini, pemerintah bisa memperhatikan kondisi masyarakat saat ini.
"Harapan masyarakat terhadap pemerintah daerah, provinsi, maupun pusat adalah untuk memperhatikan warga Desa Nila dan Desa Kesewa di Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende. Karena sampai sekarang kami belum memiliki akses jalan darat dan listrik negara. Setiap hari kami bertarung nyawa menyeberangi laut yang sangat ganas," ujar Tore Sado.