Thresia Mareta Raih Penghargaan dari Pemerintah Prancis

Sebuah kebanggaan bagi bangsa Indonesia karena salah satu warga negara Indonesia mendapatkan penghargaan dari Kementerian Kebudayaan Negara Prancis. Dia adalah Thresia Mareta. Thresia mendapat penghargaan di bidang fashion dan budaya.

Acara pemberian penghargaan ini berlangsung pada Selasa malam, 18 Februari 2025. Acara digelar di taman arca dalam area Museum Nasional Indonesia, Jakarta Pusat.

Anugerah penghargaan yang bertajuk Knight of the Ordre des Arts et des Lettres diberikan kepada Thresia Mareta selaku Founder Lakon Indonesia. Thresia berdedikasi dalam melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Indonesia serta membawa fashion Indonesia ke kancah internasional.

Penghargaan ini diberikan dalam sebuah acara resmi dengan suasana yang hangat dan bersahabat, serta dihadiri oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone, serta para pejabat tinggi negara, beberapa tokoh industri dan undangan terhormat lainnya. 

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone. Fabien memberikan penghargaan kepada Thresia mewakili Kementerian Kebudayaan Negara Prancis.
 

Baca juga: Lakon Indonesia Tampilkan Koleksi RTW 2024/2025 Bertajuk 'Pasar Malam' di JF3 2024

Selain menerima penghargaan, dalam kesempatan yang sama Thresia Mareta juga meluncurkan buku 'Ode to Indonesian Culture' dan memberikan kepada 10 tokoh yang bergerak di bidang pelestarian seni dan budaya di Indonesia.

"Buku ini isinya adalah 15 tokoh, dari pandangan Lakon Indonesia mereka ini berperan sangat penting di bidangnya masing-masing, supaya generasi muda kita bisa belajar, bisa mendapatkan inspirasi dari mereka karena saya melihat bahwa generasi sekarang mereka tidak mengenal lagi tokoh-tokoh penting kita," kata Thresia.

Dengan penghargaan prestisius serta peluncuran buku, Thresia Mareta bersama Lakon Indonesia berharap dapat memberikan inspirasi bagi seluruh pihak untuk ikut aktif berperan dan bekerja sama untuk tidak hanya melestarikan warisan budaya Indonesia. Tetapi juga mengembangkannya supaya tetap relevan mendapatkan pengakuan global dan bisa menciptakan peluang ekonomi yang baik bagi para pengrajin.