Para Pemimpin Negara ASEAN Cari Jurus Hadapi Tarif Resiprokal AS

7 April 2025 14:22

Tarif resiprokal atau timbal balik Amerika Serikat (AS) mendapat perlawanan global, salah satunya dari para pemimpin negara anggota ASEAN. Tarif timbal balik atau resiprokal dari Amerika Serikat dinilai akan menimbulkan kerusakan serius pada perdagangan global.

Presiden Prabowo Subianto bersama empat pemimpin negara anggota ASEAN berdiskusi membahas respon kebijakan tarif resiprokal atau timbal balik dari AS.

Telewicara dan bertukar pandangan itu diikuti Perdana Menteri Malaysia (PM) Anwar Ibrahim, Sultan Brunei Hasanal Bolkiah, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Junior, dan Perdana
Menteri Singapura Lawrence Wong. Pembahasan tersebut juga diungkapkan PM Anwar Ibrahim dalam unggahan di akun Instagramnya.

Menurut Anwar, diskusi lewat sambungan telepon itu untuk memperoleh pandangan dan mengkoordinasikan tanggapan bersama mengenai masalah tarif timbal balik yang diterapkan AS.
 

Baca: Awas! IHSG Besok Berpotensi Kena Trading Halt

Dalam kesempatan lain, PM Singapura Lawrence Wong mengatakan kebijakan tarif Amerika Serikat adalah bentuk penolakan terhadap kerangka kerja WTO dan akan mempengaruhi perdagangan serta investasi internasional yang akhirnya mempengaruhi perkembangan ekonomi global. Singapura akan tetap waspada membangun kapabilitas memperkuat jaringan kemitraan dengan negara-negara
yang berpikiran sama.

"Pendekatan baru AS yang menerapkan tarif timbal balik dari satu negara ke negara lain merupakan penolakan total terhadap kerangka kerja WTO. AS telah menempatkan Singapura di tingkat dasar terendah dengan tarif sebesar 10% sehingga dampak langsungnya terhadap kita mungkin terbatas untuk saat ini," ungkap Wong dikutip dari Zona Bisnis, Metro TV, Senin, 7 April 2025.

"Namun, ada konsekuensi yang lebih luas dan lebih mendalam. Kami akan tetap waspada, kami akan membangun kemampuan kami, kami akan memperkuat jaringan kemitraan kami dengan negara-negara yang berpikiran terbuka. Kami lebih siap daripada banyak negara lain dengan cadangan kami, kohesi kami, dan tekad kami," jelasnya

Presiden Trump mengumumkan penerapan tarif minimal 10% terhadap semua barang impor yang masuk ke AS. Tarif yang dikenakan terhadap negara-negara ASEAN beragam.

Indonesia dikenakan tarif sebesar 32%, Malaysia dan Brunei Darussalam 24%, Filipina 17%, Singapura 10%, Kamboja 49%, Laos 48%, Vietnam 46%, Myanmar 44%, dan Thailand 36%.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)