NEWSTICKER

UMKM hingga E-Commerce Kena Dampak S-Commerce

N/A • 26 September 2023 12:20

Pertumbuhan sosial commerce seperti TikTok Shop tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya social commerce (s-commerce) bukan hanya mengalihkan para pembeli dari para pedagang di pasar tekstil, bahkan mengalihkan pembeli dari e-commerce dengan jumlah peralihan melampaui 51%.

Media sosial TikTok memasang target ambisius untuk TikTok Shop pada tahun ini. Transaksi penjualan dipatok sampai USD20 miliar atau setara Rp297 triliun. Naik lima kali lipat dibanding tahun lalu.

Pemasangan target fantastis itu pun bukan tanpa alasan karena pertumbuhan pengguna TikTok yang signifikan, khususnya di pasar Asia Tenggara termasuk Indonesia.

Firma riset Insider Intelligence menyebut, pengguna aktif TikTok di Asia Tenggara pada Kuartal 1/2023 mencapai 135 juta, dengan Indonesia sebagai pemberi kontribusi terbanyak sebesar 113 juta. 

Besarnya potensi TikTok Shop patut membuat pemain lama e-commerce panas dingin. Firma riset Cube Asia mencatat, pengeluaran pengguna di TikTok Shop membuat mereka mengurangi pengeluaran di e-commerce. 

Tercatat penurunan pengeluaran pengguna e-commerce bahkan melampaui 51% karena beralih ke TikTok Shop. 

Transaksi penjualan e-commerce sejauh ini memang masih di atas s-commerce seperti TikTok Shop. Namun sebagai pemain baru, pertemuan signifikan dari TikTok Shop pantas disebut sebagai kompetitor terkuat yang berpotensi menggerus dominasi e-commerce. 

Pemerintah Indonesia akhirnya akan melarang media sosial merangkap sebagai e-commerce. Hal itu seiring dengan maraknya penjualan secara daring di TikTok Shop. Tim Zona Bisnis Metro TV telah mencoba menghubungi pihak TikTok Indonesia untuk memberikan tanggapan mengenai larangan sosial commerce. Namun pihak TikTok belum berkesempatan untuk hadir dan memberikan keterangannya kali ini. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Sofia Zakiah)

Tag