Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku punya banyak tambang emas di Papua. Pengakuan itu disampaikan kuasa hukum Lukas Enembe untuk menepis temuan transaksi mencurigakan yang sebelumnya diungkap oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK.
Lukas yang telah menjadi tersangka kasus gratifikasi, terus bergeming kendati KPK telah meminta kader Demokrat itu untuk kooperatif. Lukas kini justru balik melawan KPK dan siap menjelaskan semua tuduhan soal transaksi mencurigakan yang diungkap oleh PPATK, mulai dari pembelian barang mewah hingga dugaan cuci uang ke meja judi sebesar Rp560 miliar.
Sambil menunggu sikap kooperatif lukas enembe, KPK kini sedang mengejar keterangan dari seseorang di Singapura yang diduga berperan sebagai penghubung Lukas. Keterangan dari perantara itu akan menjadi pintu masuk bagi KPK membongkar dugaan korupsi lainnya di luar gratifikasi Rp1 Miliar.
