Badan Riset dan Inovasi (BRIN) menilai, pengakuan Presiden Joko Widodo yang memegang data internal partai politik (parpol) dari intelijen merupakan bentuk penyalahgunaan wewenang. Sebab, presiden menggunakan badan intelijen untuk memata-matai parpol.
Jokowi seyogianya menggunakan intelijen untuk mendeteksi ancaman atau rencana makar terhadap kepemimpinannya. Kehadiran badan intelijen bukan untuk memantau aktivitas parpol.
"Eksistensi badan intelijen itu sama sekali bukan untuk ngurusin partai politik. Tupoksi sejatinya intelijen itu untuk pengamanan negara dari segala macam ancaman," kata peneliti senior Pusat Riset Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Firman Noor dalam diskusi virtual, Kamis, 21 September 2023.
Sebelumnya, Jokowi mengungkapkan ke publik terkait pengetahuannya terhadap data intelijen. Jokowi menyampaikan kepada relawan bahwa dirinya mengantongi data intelijen pergerakan semua partai politik.
"Saya tahu dalamnya partai seperti apa saya tahu, partai-partai seperti apa saya tahu. Ingin mereka menuju ke mana juga saya ngerti," kata Jokowi ketika membuka Rapat Kerja Nasional Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi di Hotel Salak, Bogor, Sabtu, 16 September 2023.