29 February 2024 17:31
Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur kembali mengalami letusan yang mengakibatkan terbentuknya kolom asap setinggi 1.000 meter, Kamis siang 29 Februari 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga mewaspadai potensi banjir lahar karena letusan itu terjadi saat musim penghujan.
Dalam rekaman CCTV yang terpasang di Desa Oro Oro Ombo terlihat letusan asap keluar dari balik kabut yang menutup Gunung Semeru. Meski tidak teramati secara jelas, tapi letusan itu terekam di seismograf dengan amplitudo gempa mencapai 22 milimeter.
Hasil pengamatan petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pengamatan Gunung Sawur periode 29 Februari 2024, Gunung Semeru mengalami 14 kali letusan.
Kepala BPBD Lumajang Patria Dwi Hastiadi mengimbau warga mewaspadai potensi letusan dan awan panas, serta potensi ancaman banjir lahar dari Gunung Semeru. Hingga saat ini, gunung api tertinggi di Pulau Jawa itu masih berstatus Siaga (Level III). Warga dilarang melakukan aktivitas di radius 5 kilometer dari puncak dan sepanjang 13 kilometer di aliran Sungai Besuk Kobokan.
"Kemudian 500 meter di sepanjang kanan-kiri sungai aliran mulai hulu sampai hilir juga diharapkan steril dari aktivitas karena dikhawatirkan ada banjir lahar yang mendadak," ujar Patria.