10 January 2024 19:47
Presiden Joko Widodo bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Istana Malacañang, Manila, Filipina, Rabu 10 Januari 2024 pagi. Dalam pertemuan ini kedua pemimpin negara sepakat memperkuat kerja sama di bidang politik dan keamanan serta ekonomi dan perdagangan.
Dalam sambutannya usai pertemuan, Presiden menyebutkan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Filipina adalah momen terbaik untuk memperkuat kerja sama yang konkret.
Tiga hal yang menjadi kesepakatan di antara kedua negara tersebut antara lain penguatan kerja sama perbatasan dengan mendorong percepatan revisi perjanjian border patrol agreement, border crossing agreement dan penyelesaian batas landas kontinen serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk alutsista.
"Kami sepakat memperkuat kerja sama perbatasan yang telah saya sampaikan. Pentingnya mendorong percepatan revisi Border Patrol Agreement, Border Crossing Agreement, dan penyelesaian batas landas kontinen serta penguatan kerja sama pertahanan termasuk alutsista," ujar Jokowi.
Seperti pernah disampaikan Presiden Jokowi, Filipina merupakan salah satu negara yang membeli alutsista dari Indonesia.
Kedua, dalam bidang ekonomi, kedua kepala negara sepakat meningkatkan perdagangan serta terus membuka akses pasar. Indonesia meminta dukungan Filipina terkait dengan Special Safeguard Measure yakni pengenaan bea masuk tindakan pengamanan (BMTP/safeguard) terhadap ekspor kopi instan asal Tanah Air.
"Saya juga mengapresiasi kepercayaan Filipina terhadap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dalam membangun infrastruktur penting di Filipina dan untuk ground breaking north-south commuter railway project penting untuk dipercepat," sambung mantan wali kota Surakarta itu.
Ketiga, terkait kawasan, Jokowi menekankan bahwa kedua negara sepakat akan pentingnya penguatan kesatuan dan sentralitas ASEAN. Menurutnya itu bukan hanya sekadar jargon.
"ASEAN yang harus terus berpegang pada prinsip-prinsip hukum internasional dan menjaga positive force (kekuatan positif) untuk menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran," tandas Jokowi.