12 August 2021 09:48
Gelombang pandemi covid- 19 di Indonesia saat ini sedang me masuki fase yang ‘membingungkan’. Kita sebut begitu karena di satu sisi jumlah kasus harian ataupun kasus aktif covid-19 secara nasional berada dalam tren menurun, tetapi tingkat kematian masih bertahan tinggi. Dalam kondisi normal, jumlah kasus dan kematian semestinya bergerak dalam tren yang sama.
Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan sempat menjelaskan bahwa angka kematian tinggi itu lebih disebabkan oleh masalah keterlambatan input data sehingga akumulasi kasus dilakukan dari beberapa pekan sebelumnya. Mungkin benar ada persoalan data karena, negeri ini memang hampir selalu tersandera oleh ketidakakuratan data dan pendataan. Namun, apakah arif kalau ketidakbecusan data itu serta merta dijadikan alasan untuk menghapus angka kematian dari variabel penanganan pandemi walaupun disebut untuk sementara waktu?