10 December 2025 20:26
Diguyur hujan deras hingga Rabu 10 Desember 2025 siang, banjir kembali menerjang beberapa desa di Kecamatan Tukka, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Tim Metro TV berhasil menembus Kelurahan Hutanabolon yang berada di dataran tinggi Kecamatan Tukka. Saat tim tiba di lokasi, hujan kembali turun deras, menyebabkan air dari dataran tinggi terus melimpah ke permukiman.
Warga setempat mengeluhkan tumpukan kayu yang memenuhi aliran sungai sebagai penyebab utama banjir susulan ini. Kayu-kayu berukuran besar tampak teronggok di jalanan maupun halaman rumah warga, menghambat aliran air.
Menurut keterangan warga, banjir begitu mudah terjadi kembali karena sedimentasi lumpur dan tumpukan material kayu yang menutup badan sungai.
"Sungai-sungai di sekitar sini tertutup oleh lumpur dan terutama kayu-kayu. Sepanjang lumpur dan kayu itu tidak dibersihkan, maka aliran air ke bawah tidak akan lancar. Mau tidak mau, kata orang di sini istilahnya 'sungai itu pindah ke jalan'. Inilah yang terjadi saat ini," lapor Randhini Ikaningrum.
E Hasibuan, warga Hutanabolon, mengaku was-was setiap kali hujan turun. Selain ancaman banjir, warga juga mengeluhkan mekanisme distribusi bantuan logistik. Mereka keberatan jika bantuan sembako maupun makanan hanya disiapkan di posko utama (Lorong Satu), tidak dibagikan langsung ke titik terdekat permukiman warga.
Meski terancam banjir, sebagian besar warga memilih bertahan di rumah dan enggan mengungsi ke posko. Alasan utamanya adalah keamanan harta benda.
"Kadang enggak jelas, bantuan ini enggak sampai. Dikasih di dapur umum tapi enggak dibagi. Kami kan ada barang di rumah, sementara kami dipaksa harus ke posko. Enggak mungkin kami tinggal barang kami, karena ada juga orang jahil yang mencuri," ungkap Hasibuan.
Kelurahan Hutanabolon merupakan salah satu daerah terdampak paling parah. Hampir 60% permukiman di desa ini amblas diterjang banjir bandang pada 25 November lalu. Kini, warga harus kembali menghadapi banjir susulan sebelum sempat pulih sepenuhnya.