Kolaborasi TNI, Pemda, dan Tzu Chi Rehabilitasi Panti Asuhan Amanah As-Sodiqiyah

TNI berkolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda), masyarakat, dan stakeholder terkait untuk melakukan renovasi bangunan Panti Asuhan Amanah As-Sodiqiyah. Selain rehabilitasi panti asuhan, dalam karya bakti itu juga dilakukan pembuatan akta kelahiran untuk 10 anak panti.
 
TNI Angkatan Darat (AD) melalui Komando Resor Militer 052 Wijayakrama bersama stakeholder terkait berkolaborasi dengan masyarakat bergotong royong melakukan renovasi bangunan Panti Asuhan Amanah As-Sodiqiyah di Sukatani, Rajeg, Kabupaten Tangerang.
 
Sejumlah anggota TNI dan masyarakat tampak melakukan pengecatan tembok, pengelasan rangka tempat tidur bagi anak-anak, dan melakukan renovasi sirkulasi udara. Panti asuhan yang sudah berdiri sejak 2016 ini dihuni oleh 68 anak-anak dari berbagai usia.
 
Walau kondisi bangunan dari luar tampak baik, namun ketersediaan kamar di panti asuhan ini tidak cukup untuk menampung jumlah anak yang ada. Terlebih kamar anak-anak panti asuhan ini mengalami kebocoran dan kerusakan.
 

Baca: Tengok 39 Siswa SMP di Barak Militer, Gubernur Dedi Klaim Siswa Gembira

Selain renovasi, pihak TNI juga membuat akta kelahiran untuk 10 anak dan 292 masyarakat sekitar panti asuhan.
 
Sebelumnya, dukungan dan kepedulian TNI AD terhadap anak yatim piatu disampaikan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, yang mana anak-anak yatim piatu merupakan calon penerus bangsa. Karena itu taraf kehidupan mereka pun harus ditingkatkan.
 
“Bersama-sama dengan komponen bangsa lainnya untuk merehabilitasi panti asuhan. Melalui survei kemudian sudah ada penilaian dari Angkatan Darat maupun dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Salah satunya di mana panti asuhan ini memang kita lihat sarana prasarananya sangat terbatas, sangat minim sekali,” kata Komandan Resor Militer (Danrem) 052 Brigjen TNI Zulhadrie S. Mara dikutip dari Newsline, Metro TV, Minggu, 4 April 2025.
 
“Kemudian jumlah dari anak-anak yang ada di panti asuhan ini juga jumlahnya memang luar biasa, sekitar 60 orang mulai dari tingkat balita sampai dengan tingkat SMA. Selain itu juga kita juga ada program di mana anak-anak yang belum mempunyai akta kelahiran. Hal itu jadi salah satu menjadi target kita untuk kita upayakan bisa memperoleh akta kelahiran,” tambahnya.