Ini Negara-Negara yang Berhasil Pangkas Anggaran

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan kementerian dan lembaga untuk menghemat anggaran. Kebijakan ini rupanya sudah diterapkan di beberapa negara lain. Ada dua negara yang kebijakannya cukup memangkas anggaran. Dua negara itu adalah Argentina dan ada Amerika Serikat (AS). 

Setelah dua tahun resesi ekonomi, Argentina diproyeksikan tumbuh sekitar 5% tahun ini. Sebab, pasar keuangan di negara tersebut merespons positif reformasi Presiden Javier Milei. Ada harapan tinggi bahwa ekonomi Argentina akan bangkit kembali tahun ini setelah mengalami kontraksi hampir 3% pada 2024.

Rencana gergaji mesin simbolis pemerintah Milei menunjukkan pada serangkaian pencapaian 2024, termasuk surplus fiskal pertama dalam 14 tahun terakhir dan penurunan signifikan dalam tingkat inflasi bulanan dari 25/5% pada Desember 2023.
 

Baca juga: Efisiensi Anggaran Diminta Tak Korbankan Hak Pendidikan Anak

Pasar menyambut baik kebijakan ekonomi presiden ini. Presiden Milei adalah seorang libertarian sayap kanan yang menjabat pada 2023 menjanjikan apa yang ia sebut sebagai terapi kejutan ekonomi untuk memerangi inflasi yang merajalela di Argentina, termasuk langkah-langkah seperti devaluasi mata uang Peso, mengurangi personel pemerintah, dan memangkas pengeluaran fiskal.

Hal yang sama juga dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Pemerintahan Presiden Donald Trump menawarkan kepada pegawai Federal untuk mengundurkan diri dengan imbalan tetap digaji hingga September 2025 atau menerima pesangon setara dengan 8 bulan gaji. 

Tawaran ini ditujukan kepada seluruh pegawai Federal penuh waktu, kecuali Anggota militer, karyawan layanan pos AS, serta posisi yang berkaitan dengan penegakan imigrasi dan keamanan nasional. Trump juga menyampaikan bagi pegawai yang ingin tetap bekerja diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat AS.