Candra Yuri Nuralam • 25 September 2025 14:16
Jakarta: PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) menyebut realisasi pupuk subsidi dari pemerintah untuk masyarakat belum maksimal sepanjang 2025. Dalam hal ini, PIHC meyakini target alokasi tahunan pupuk subsidi tidak akan terealisasi pada akhir 2025.
SVP Strategi Penjualan dan Pelayanan PIHC Deni Dwiguna Sulaeman membeberkan, baru 5,5 juta tol pupuk subsidi yang diambil masyarakat per akhir September 2025. Ia menyebut, pemerintah menyiapkan 9,5 juta ton pupuk subsidi untuk masyarakat selama 2025. Hingga kini, baru 58 persen dari total keseluruhan pupuk subsidi yang disiapkan pemerintah diambil masyarakat.
“Realisasi per 24 September penyeluruhan pupuk subsidi di angka 5,5 juta ton,” kata Deni di Kantor Ombudsman, Jakarta Selatan, Kamis, 25 September 2025.
Menurut Deni, total itu jauh dari target alokasi
pupuk subsidi untuk masyarakat. Sejatinya, pemerintah menarget alokasi sebanyak 75 persen pada akhir September 2025.
“Kalau dibagi rata per kuartal, per tiga bulan 20 persen itu sudah memasuki triwulan ketiga gitu ya harusnya mencapai angka 75 persen, tapi realisasinya ini masih 58 persen,” ucap Deni.
Deni meyakini alokasi
pupuk subsidi untuk masyarakat akan meningkat pada akhir tahun. Terbilang, sebanyak 30 ribu ton pupuk dibeli warga per hari, jika mengacu data yang dimiliki PIHC.
“30 ribu ton per hari, jadi kalau ada sisa sampai akhir tahun kurang lebih 90 hari gitu ya, kira-kira tambahannya sampai akhir tahun ada prognosinya tambahan 2,6-2,7 sehingga di akhir tahun bisa ke angka 8,1 atau 8,2,” ucap Deni.
Meski begitu,
PIHC meyakini target alokasi tahunan pupuk subsidi tidak akan terealisasi pada akhir 2025. Deni menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi kerja agar penyaluran pupuk subsidi tahun berikutnya bisa maksimal.
“Kalau harusnya rata-rata target kami ya 90 persen gitu ya kalau melihat historis penyeluruhan tadi, tapi sampai sekarang memang prognosa kita sampai akhir tahun bahkan gitu ya,mungkin di angka 90% kurang gitu,” tutur Deni. (Can)