Program Padat Karya Kementerian PU Tingkatkan Ekonomi Masyarakat DIY

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum terus mendorong program padat karya sebagai upaya memperkuat perekonomian masyarakat. Salah satunya dilaksanakan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional, program padat karya tak hanya meningkatkan infrastruktur, tapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar. Program padat karya ini dilaksanakan secara periodik di sepanjang ruas jalan nasional sepanjang 57 kilometer, meliputi wilayah Janti–Prambanan hingga Parangtritis.

Pejabat Pembuat Komitmen 1.3 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Arsa Pandhu, menjelaskan bahwa program padat karya melibatkan pekerja lokal dengan sistem pembayaran harian. Pekerjaan yang dilaksanakan antara lain pembersihan jalan, pemotongan rumput, pengecatan, hingga pemeliharaan rutin jembatan.

Semua kegiatan dilakukan secara manual tanpa alat berat, sehingga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk terlibat langsung dalam pekerjaan infrastruktur.

Arsa Pandhu menegaskan, pembayaran bagi pekerja dilaksanakan secara cashless, langsung ke rekening masing-masing pekerja. Hal ini dilakukan untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas keuangan. Selain itu, perlengkapan kerja seperti alat, sepatu, dan alat pelindung diri (APD) disediakan oleh pihak Kementerian PU.

"Pekerjaannya, kalau untuk rutin itu sepanjang tahun, tapi sifatnya periodik. Misal seperti pembersihan rumput, sesuai periodiknya bisa dua bulan atau tiga bulan sekali, tergantung dari lokasi kegiatan. Kemudian seperti pembersihan saluran itu juga bisa dalam tiga atau empat bulan sekali, tergantung kondisi salurannya. Jadi menyesuaikan dengan kondisi lapangan," jelas Arsa Pandhu.

Program ini merupakan kelanjutan dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dimulai pada 2020 dengan tujuan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penyediaan lapangan kerja dan pemberdayaan pekerja setempat.