Jakarta: Pernah melihat 'bintang jatuh' di langit malam? Fenomena itu sebenarnya merupakan meteor yang masuk ke atmosfer Bumi. Selain meteor, ada juga dua benda langit lain, yakni asteroid dan komet.
Meski sama-sama berasal dari luar angkasa, ketiganya punya karakteristik yang berbeda. Asteroid merupakan batu besar yang tersisa dari proses pembentukan tata surya miliaran tahun lalu.
Sebagian besar berada di antara orbit Mars dan Jupiter, di wilayah yang disebut sabuk asteroid. Bentuknya tidak beraturan, dan beberapa bahkan punya satelit. Badan antariksa, seperti NASA terusvmemantau asteroid yang mendekati orbit Bumi untuk mencegah potensi masuk ke atmosfer.
Berbeda dengan asteroid, komet terbuat dari campuran es, debu, dan batu sehingga disebut “bola salju kotor dari luar angkasa”. Saat komet mendekati Matahari, panasnya membuat es di permukaannyavmenguap, membentuk ekor bercahaya yang panjang. Salah satu yang paling terkenal adalah Komet Halley, yang muncul setiap sekitar 75–79 tahun sekali.
Sementara itu, meteor merupakan serpihan kecil dari asteroid atau komet yang masuk ke atmosfer Bumi. Gesekan dengan udara membuatnya terbakar dan terlihat seperti cahaya cepat melintas—inilah yangvdisebut bintang jatuh. Jika ada bagian yang berhasil mencapai permukaan Bumi, disebut meteorit.
Meskipun kecil dibandingkan ukuran planet, benda-benda ini menyimpan petunjuk penting tentang tata surya. Setiap meteor yang jatuh, setiap komet yang melintas, merupakan pengingat betapa luasnya alam semesta ini.
Saksikan
MTVN Lens lainnya hanya di
Metrotvnews.com.
(Nada Nisrina)