10 November 2025 23:48
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menemukan fakta bahwa ada tujuh peledak yang ditemukan di SMAN 72 Jakarta. Tiga peledak yang dibawa pelaku tidak meledak.
Sementara empat lainnya meledak di dua lokasi. Polisi menyebut tiga peledak itu tidak meledak bisa jadi karena ada beberapa sumbu yang tidak terpicu.
"Artinya, dari tujuh bahan peledak tadi yang sudah meledak adalah empat, tersisa tiga yang belum. Ini secara detail, secara komprehensif nanti akan dijelaskan dari pihak Gegana dan pihak Densus, dan Puslabfor ya, karena itu hasil olah TKP," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Bhudi Hermanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin, 10 November 2025.
Bhudi mengatakan pihaknya masih mendalami peledak yang dimiliki pelaku, termasuk mencari kemungkinan pihak yang mengajari merakit bahan peledak. Polisi juga akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait untuk melakukan pemantauan konten sensitif.
"Pada saat pak Kapolri (Jenderal Listyo Sigit Prabowo) ada di RS Islam, akan mendalami pihak pihak lain apabila ada yang mengajari pembuatan bom termasuk dari media sosial, bapak Kapolda (Irjen Asep Edi Suheri) akan membangun sinergi dalam hal ini Komdigi untuk sama-sama melihat konten-konten yang tidak layak dikonsumsi anak-anak ini harus ada batasan," terang perwira menengah (pamen) Polri itu.
Peristiwa ledakan ini terjadi saat khotbah Salat Jumat pada Jumat siang, 7 November 2025. Ada 96 orang menjadi korban ledakan.
Total masih ada 32 orang yang dirawat. Rinciannya, 13 orang dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih, 17 orang di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, 1 orang di Rumah Sakit Pertamina Jaya, dan 1 orang di Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Densus 88 Antiteror Polri menemukan tujuh peledak di lokasi diduga dibawa siswa terduga pelaku. Tiga di antaranya tidak meledak dan empat lainnya meledak di dua lokasi.
Selain itu, polisi juga menemukan dua senjata mainan di lokasi ledakan. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut terduga pelaku ledakan itu sudah diketahui.
Pelaku merupakan siswa di SMAN 72 Jakarta. Namun, motif siswa melakukan tindak pidana ini masih didalami.