DKI Jakarta masih menampilkan potret kontras antara gedung tinggi dengan kawasan padat penduduknya. Hingga kini masih mudah dijumpai kawasan padat penduduk yang dihuni ribuan orang yang dapat memicu permasalahan sosial ekonomi. Tidak ada pilihan kebutuhan rumah yang layak bagi warga DKI Jakarta harus segera mungkin dipenuhi.
Masih banyak warga di DKI Jakarta yang kesulitan untuk bisa mendapatkan tempat tinggal yang layak. Salah satunya adalah di Gang Venus, Tambora, Jakarta Barat dikenal sebagai kawasan terpadat di Asia Tenggara. Bukan tanpa sebab, kawasan ini dulunya minim pencahayaan matahari selama 24 jam penuh hingga akhirnya tragedi kebakaran melahap ratusan rumah sejak 2020.
Data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta mencatat kawasan ini masih dihuni sekitar empat ribu jiwa, alias tergolong padat. Masih terdapat warga yang berusaha membangun rumah mereka atau memperbaiki perlahan akibat rusak pasca kebakaran.
Selain jarak rumah yang satu dengan yang lain begitu rapat, masih banyak pula rumah warga yang dibangun dengan bahan semi permanen sehingga akan membahayakan nyawa jika terjadi hujan deras atau kebakaran. Ditambah gang yang berbentuk seperti labirin membuat kawasan ini semakin terasa lembab.
Ternyata bagi warga kondisi ini sudah ideal dan banyak dari warga yang tidak ingin pindah dengan alasan sudah nyaman atau karena faktor keterbatasan ekonomi.
Tidak hanya sekedar tinggal, banyak warga yang juga menggantungkan hidup dengan membuka usaha di gang kecil ini.
