Komnas HAM menggelar konferensi pers tentang hasil penyelidikan atas tragedi Kanjuruhan di kantor Komnas HAM, Rabu (2/11/2022). Dalam temuannya, Komnas HAM menemukan fakta bahwa pihak keamanan yang terdiri dari gabungan TNI-Polri telah melakukan kekerasan saat melakukan pengamanan.
Tim pengamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton yang menyebabkan kepanikan menjadi membesar. Selain itu, gas air mata juga ditembakkan ke arah pintu keluar 13 sehingga menyebabkan penonton panik serta berdesakan dan saling injak.
Sementara itu, dari hasil penyelidikan ditemukan bahwa PSSI tidak menjelaskan larangan FIFA soal penggunaan gas air mata kepada kepolisian. Stadion Kanjuruhan juga diketahui tidak memiliki sertifikat stadion, rencana evakuasi, ground rules, dan surat ketersediaan lapangan yang verifikasi terakhir dilakukan 2020.
Komnas HAM juga menemukan banyak sekali menemukan pelanggaran seperti tidak mengikuti arahan Kapolres Malang untuk memajukan pertandingan sore hari, dan jumlah penonton yang melebihi kapasitas.
