Misteri buku hitam Ferdy Sambo mengundang curiga dari sejumlah pihak. Buku tersebut berisi catatan penting yang diduga dijadikan sebagai jimat untuk menyelamatkan Sambo dari hukuman maksimal.
Sejak awal persidangan, Sambo selalu membawa buku hitam dan terkadang diselipkan di kursi atau diletakkan di pegangan kursi, sehingga terlihat oleh semua orang. Ia pernah membuka buku hitamnya, ketika menjelaskan jumlah perkara di internal Polri, saat menjadi saksi untuk Hendra Kurniawan pada 5 Januari 2023.
Namun, di balik mitos atau fakta gerakan bawah tanah Sambo itu, sebenarnya wajar bagi terdakwa untuk berusaha mendapatkan hukuman yang ringan atau bahkan bebas, sekalipun dari semacam buku hitam tersebut.
"Menurut saya, semua orang yang berhadapan dengan hukum yang menjadi tersangka ataupun terdakwa, akan selalu berusaha bagaimana ia ringan hukuman atau bebas," ujar Ketua harian Kompolnas, Benny Mamoto dalam Primetime News Metro TV, Kamis (26/1/2023).
Ia juga meyakini, bahwa buku hitam Sambo bukanlah sebagai jimat yang penuh misteri untuk membebaskan dari jeratan hukum.
"Kalau menurut saya, isinya gak begitu penting, karena berisiko kalau dibawa kemana-mana, pasti disimpan di tempat lain dan diamankan," tegas Benny.
Sementara itu, putusan tuntutan para terdakwa pembunuhan Brigadir J seakan menekan hakim, karena menuai pro-kontra dari publik. Agar vonis tersebut tidak dipengaruhi, hakim dirasa perlu untuk mengisolasi diri.
"Dari semua pihak yang punya hubungan dengan persidangan ini perlu diamati, kalau perlu isolasi. Supaya tidak ada hubungan dengan dunia luar," kata Pengamat Intelijen atau Mantan Kabais, Soleman B. Ponto.