Pesawat Tua Anggaran Boros

4 July 2023 22:28

Presiden Joko Widodo mengingatkan empat lembaga negara untuk berhati-hati terkait dengan pembelian barang. Keempat lembaga itu ialah Kementerian Pertahanan, Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kejaksaan Agung.

Dalam pidatonya, Presiden memberi penekanan bahwa menjaga prinsip kehati-hatian penggunaan anggaran negara sebagai hal yang paling penting. Presiden menyandingkan laporan pelaksanaan APBN keempat lembaga itu yang mencapai Rp29,7 triliun dengan pembangunan jalan, irigasi, dan bendungan yang mencapai Rp23,5 triliun.

Presiden Jokowi lagi-lagi membandingkan belanja pemeliharaan di empat kementerian/lembaga tersebut yang mencapai Rp21,5 triliun dengan pemeliharaan irigasi dan jalan yang senilai Rp14,9 triliun. Padahal, dampak pemeliharaan di bidang infrastruktur dapat langsung terlihat dan terasa oleh masyarakat.

Presiden memang tidak menekankan secara spesifik mana dari empat kementerian dan lembaga yang perlu berhati-hati. Apakah Prabowo Subianto yang menjabat menteri pertahanan, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Kepala BIN Budi Gunawan, atau Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Yang pasti, dari total Rp2.246,5 triliun belanja pemerintah pusat berdasarkan fungsi pada APBN 2023, Kementerian Pertahanan mendapat porsi terbesar yakni Rp134,3 triliun. Di lain pihak, Polri mendapatkan pagu anggaran Rp111,1 triliun. Adapun serapan anggaran Kemenhan mencapai sekitar 90%, sedangkan Polri baru mencapai sekitar 36% hingga Juni.

Hingga lebih dari separuh masa jabatan, Prabowo telah memborong sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) seperti radar, pesawat tempur, pesawat angkut, kendaraan taktis, kapal selam, kapal fregat, juga pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar.

Kemenhan mengakui, sejumlah pesawat tempur F-5 Tiger dan Hawk 100/200 milik TNI-AU ternyata sudah memasuki fase habis masa pakai. Di sisi lain, rencana penggantian dengan SU-35 Sukhoi terkendala ancaman sanksi dari Amerika Serikat.

Adapun pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 bekas dari Qatar beserta dukungannya senilai US$734,5 juta. Atau bila nilai tukar US$1 sama dengan Rp15.000, armada pesawat tersebut senilai sekitar Rp11 triliun.

Sumber: Media Indonesia

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Christine Sheptiany)