ASEAN Ajak 5 Negara Pemilik Nuklir Tandatangani Protokol Traktat SEANWFZ

Menjelang AMM di Jakarta pada awal pekan lalu, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto R. Suryodipuro mengemukakan bahwa Komisi Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (Southeast Asia Nuclear Weapon Free Zone/SEANWFZ) berfokus pada upaya ASEAN mengajak lima negara pemilik senjata nuklir untuk menandatangani protokol tersebut.
 
Sidharto menyatakan keputusan ASEAN untuk kembali memulai proses perundingan penandatanganan Protokol Traktat SEANWFZ telah disampaikan kepada ke-5 negara terkait melalui misi diplomatiknya di Jakarta.
 
Dalam pertemuan Komisi SEANWFZ di Jakarta pada Selasa pekan lalu, Menlu RI Retno Marsudi memperingatkan bahwa risiko penggunaan senjata nuklir saat ini berada pada level tertinggi dibanding periode sejarah lain, dan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan adalah prioritas sekaligus pondasi untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai Epicentrum of Growth.
 
Untuk itu, Retno menyerukan agar negara-negara pemilik senjata nuklir dapat segera menandatangani Protokol Traktat SEANWFZ. Sementara itu dalam dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Jakarta pada hari Kamis pekan lalu, Menlu Retno berharap Rusia sebagai salah satu negara pemilik senjata nuklir, segera mengaksesi atau menandatangani Protokol Traktat SEANWFZ.
 
Meski hingga penyelenggaraan AMM tahun ini masih belum ada satu pun negara pemilik senjata nuklir yang menandatangani SEANWFZ, ASEAN diyakini akan tetap memiliki tekad politik yang kuat untuk terus benar-benar mewujudkan Asia Tenggara sebagai zona bebas nuklir.