Menanggapi maraknya kasus perundungan di kalangan calon dokter spesialis, Kementerian Kesehatan bergerak cepat untuk membuat situs dan nomor pengaduan bagi para korban.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap praktik kasus perundungan yang dialami oleh dokter saat menempuh pendidikan dokter spesialis oleh seniornya.
Kelompok senior itu memanfaatkan peserta didik layaknya asisten pribadi, bahkan tidak jarang korban disuruh melakukan hal di luar pekerjaan dokter seperti menjemput anak, mengurus laundry hingga membayar parkiran. Parahnya, praktik ini telah terjadi selama puluhan tahun di rumah sakit binaan Kementerian Kesehatan.
Mencegah hal itu terulang kembali, Budi bergerak cepat untuk membuat situs dan nomor pengaduan bagi para korban. Nantinya, pengaduan ini akan diteruskan langsung ke Inspektorat Kementerian.
Kemenkes juga memfasilitasi korban, keluarga korban atau mereka yang melihat peristiwa ini terjadi menggunakan form pengaduan. Lebih dari itu, Budi menjamin kerahasiaan juga perlindungan terhadap korban.
Para pelaku akan dijerat dengan hukuman berlapis, mulai dari teguran tertulis, sanksi skorsing tiga bulan hingga penurunan pangkat satu tingkat dan pembebastugasan pengajar. Hal ini untuk memutus mata rantai praktik yang menyebabkan korban mengalami kerugian secara mental dan finansial.
(M. Khadafi)
