Pemda Jatim mengakui pengawasan terhadap pengunjung di Bromo belum maksimal. Hal itu terlihat dari adanya pintu masuk menuju Gunung Bromo yang belum diawasi secara ketat soal barang bawaan dan agenda pengunjung.
"Itu yang kemarin (kasus flare) berangkatnya dari Malang. Sehingga proses perizinan untuk bisa melakukan event tertntu itu relatif tidak terkonfirmasi," jelas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.
Gubernur Khofifah akan mengevaluasi agar Bromo-Tengger-Semeru harus terkonfirmasi dalam satu sistem yang termonitor. Hal ini dilakukan agar wisatawan yang datang bisa dipantau hendak melakukan kegiatan seperti apa.
"Sehingga monitoring secara digital nanti bisa dilakukan," tambahnya.