Bambang Wijanarko (58) telah merasakan betapa besarnya dampak diabetes bagi tubuh sejak 2014. Bambang dinilai memiliki kadar gula yang sangat tinggi. Namun karena kurangnya pengetahuan tentang diabetes, Bambang abai dan menganggap tubuhnya sehat-sehat saja.
Seiring berjalannya waktu, Bambang mengalami berbagai macam keluhan. Puncaknya pada 2017 mata kanannya mengalami pendarahan karena hipertensi dengan tekanan darah sistolik mencapai 200 mmHg.
Sedangkan pada 2020 Bambang mengalami sesak, dan ketika di periksa ke dokter ternyata fungsi ginjal Bambang sudah menurun tinggal 15 persen. Hal itu membuat Bambang mengalami gagal ginjal dan harus cuci darah secara rutin.
Meski demikian, Bambang tidak mau terus-terusan terpuruk, dan ingin kembali produktif seperti dulu.