Polemik Pemasangan Chattra di Candi Borobudur

12 September 2024 16:09

Pekan ini muncul tagar Save Borobudur dan Pray for Borobudur di media sosial. Ternyata, ada rencana pemasangan chattra di stupa induk Candi Borobudur yang menuai polemik di kalangan masyarakat.

Namun, rencana ini pun akhirnya ditunda oleh pemerintah. Keputusan tersebut keluar berdasarkan hasil rapat koordinasi tingkat menteri dan sesuai dengan hasil kajian teknis dan detail engineering design yang disusun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Penundaan tersebut juga untuk menyelaraskan pemasangan chattra dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan Konvensi Warisan Dunia 1971. Sehingga dalam pemasangan chattra dapat tetap memelihara nilai-nilai keasliannya serta estetika dari Candi Borobudur.

Apa itu chattra?


Secara harfiah, chattra artinya payung atau pelindung, mahkota yang dipasang di puncak stupa. Chattra melambangkan keberanian, kesatuan unsur, dan kesucian tahapan spiritualitas umat Buddha.

Dari definisi tersebut, pemasangan chattra pun dipercaya dapat memberikan kesempurnaan peribadatan untuk umat Buddha yang berada di Indonesia maupun dunia.
 
BACA JUGA: Pemasangan Chattra di Candi Borobudur Ditolak IAAI

Sejarah atau temuan chattra menurut sumber dari Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama RI, diceritakan dalam kitab dan literatur Buddhis dan terukir di relief Candi Borobudur. Chattra diyakini pernah terpasang di puncak stupa utama pada masa pemugaran Theodoor van Erp (1907-1911).

Chattra pernah dipasang di stupa induk Candi Borobudur di masa pemugaran, tetapi chattra tersebut diturunkan kembali. Namun, informasi ini masih minim data yang menunjukkan bahwa sisa-sisa batu asli keberadaan chattra di stupa induk Candi Borobudur.

Rencana pemasangan chattra sendiri telah lama direncanakan dan pernah dibahas dalam Rakornas Pengembangan Lima DPSP pada 21 Juli 2023. Pemasangan chattra tersebut merupakan bagian dari upaya penyempurnaan Candi Borobudur sebagai pusat kunjungan wisata religi agama Buddha Indonesia dan Dunia, yang rencananya akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 18 September 2024.

Namun rencana pemasangan chattra tersebut menuai pro kontra dari berbagai pihak. Salah satunya dari para arkeolog. 

Menurut Ikatan Ahli Arkeolog Indonesia (IAAI), belum ada kajian mendalam tentang pemasangan chattra di stupa Candi Borobudur. Pemasangan chattra ini juga harus dilakukan dengan hati-hati karena mempertimbangkan status Candi Borobudur sebagai warisan dunia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)