Kasus Polwan membakar suaminya hingga meninggal dunia di Mojokerto, Jawa Timur, terus menjadi perbincangan di masyarakat. Polwan tersebut nekat menghabisi nyawa suaminya karena diduga mengalami baby blues syndrome. Apa itu baby blues syndrome?
Baby Blues Syndrome
Baby blues adalah perasaan sedih atau khawatir yang muncul pada awal masa setelah melahirkan atau pada masa kehamilan. Baby blues umumnya muncul pada hari kedua atau ketiga setelah melahirkan. Kebanyakan kasus akan hilang dengan sendirinya setelah bayi berusia hingga 10-14 hari.
Kondisi ini biasanya dialami oleh orang tua baru. Perubahan hormon secara tiba-tiba, stres, kurang tidur, dan kelelahan menjadi faktor terjadinya baby blues.
Baby blues juga dapat hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Namun, jika gejala tidak hilang setelah beberapa minggu atau malah memburuk, kemungkinan sang ibu menderita depresi pasca-melahirkan (post partum depression).
Post partum depression merupakan kondisi lanjutan dari baby blues. Kondisi munculnya perasaan gundah dan sedih berlebihan yang dialami ibu setelah melahirkan. Masalah ini tidak boleh diabaikan.
Penyebab Baby Blues Syndrome
- Perubahan hormon secara drastis sejak kehamilan hingga melahirkan
- Kurangnya dukungan pasangan dan keluarga
- Transisi peran dari single menjadi seorang ibu
- Perubahan rutinitas dari bekerja di luar rumah menjadi mengurus bayi di rumah
- Kelelahan setelah melahirkan dan saat menyusui
Ciri-Ciri Baby Blues Syndrome
- Selalu merasa sedih
- Perubahan mood yang tak terkendali
- Menangis tiba-tiba tanpa alasan yang jelas
- Mudah gelisah
- Sulit berkonsentrasi
Cara Mengatasi Baby Blues Syndrome
Melansir dari laman
Alodokter, berikut ini cara mengatasi
baby blues syndrome yang kerap dialami
ibu baru melahirkan:
Masalah utama ibu baru adalah kurang tidur karena harus menjaga sang kecil. Namun, hal ini harus dihindari. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko baby blues syndrome.
Olahraga merupakan salah satu cara mengelola stres. Ibu baru disarankan untuk rutin
berolahraga. Selain mengelola stres, olahraga juga dapat mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang ibu rasakan, serta meningkatkan kualitas tidur.
- Konsumsi Makanan Bernutrisi
Jika tidak sempat berolahraga, jangan lupa mengonsumsi makanan bergizi. Hal ini untuk menjaga tubuh tetap sehat dan membantu mengontrol suasana hati.
Jangan memaksakan diri untuk melakukan semua hal sendiri. Jangan ragu untuk meminta bantuan pada pasangan atau orang terdekat.
- Curhat dengan Orang Terdekat
Untuk sedikit meringankan beban pikiran, para ibu bisa bertukar cerita dengan ibu baru lainnya atau orang terdekat mengenai perasaan yang sedang dialami. Hal ini bisa menjadi salah satu cara menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.