Begini Gambaran Terjadinya Banjir Bandang Dahsyat di Sumbar

17 May 2024 13:12

Banjir lahar dingin yang terjadi pada Sabtu 10 Mei 2024 menghancurkan permukiman warga dan mengakibatkan tanah longsor di Sumatra Barat. Sejumlah sarana prasarana dan akses jalan terputus. 

Setidaknya ada beberapa wilayah yang terdampak. Di antaranya Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padang Panjang dan juga Kabupaten Padang Pariaman.

Berdasarkan data per Kamis pagi 16 Mei 2024, total ada 67 orang yang meninggal dunia, sementara 20 orang dilaporkan hilang dan 44 lainnya luka-luka. Sementara itu 999 KK dilaporkan terdampak akibat bencana ini.

Gunung Marapi memiliki jalur sungai yang berpotensi dialiri materi lahar dingin di antaranya Sungai Candung, Sungai Pua, Sungai Pariangan dan Sungai Tarab. Namun ternyata keberadaan sungai-sungai ini tidak berfungsi dengan baik. 
 

Baca Juga: Pemprov Sumbar Relokasi Warga Terdampak Banjir Lahar di Zona Merah

Akibatnya hujan intensitas tinggi yang melanda Marapi menyebabkan air sungai yang berhulu di Gunung Marapi ini meluap, lalu menciptakan jalur baru. Banjir bandang ini bercampur dengan material vulkanik yang menambah keparahan dari jalur-jalur yang dilewati.

Jalur baru inilah yang disebut oleh para ahli geologi membawa 'amunisi' yang mematikan sehingga jumlah korban begitu banyak. Ditambah lagi hujan saat terjadinya bencana berlangsung pada malam hari, saat orang-orang tengah beristirahat.

Untuk mempermudah pencarian korban dan juga akses bantuan, Tim SAR gabungan telah berhasil membuka sejumlah akses jalan yang sempat tertutup akibat longsor yang dipicu banjir lahar dingin Gunung Marapi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)