Banyak cara dilakukan untuk memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober. Seperti yang terjadi di Malang, Jawa Timur, ribuan santri menggelar flashmob tari sarung.
Flashmob tari sarung dan formasi kertas yang di pertunjukkan ribuan santri di halaman Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Malang berlangsung meriah.
Mengenakan baju atasan putih dan bawahan batik, para santri dengan piawai menampilkan tari sarung. Aksi flashmob mereka tutup dengan sebuah koreografi formasi kertas bertuliskan Hari Santri 2023.
Tak hanya flashmob di dalam lingkup sekolah, peringatan Hari Santri kali ini juga mereka lakukan dengan aksi berbagi ke para pengguna jalan di kawasan Tlogomas. Sejumlah warga yang sedang mengisi BBM diajak bermain kuis dengan pertanyaan seputaran Hari Santri. Warga yang berhasil menjawab pertanyaan mendapat hadiah satu paket sayur segar, serta voucher BBM gratis.
Sementara itu, ribuan santri dari pondok pesantren dan madrasah di Kabupaten Ngawi menggelar doa bersama atau istighosah di Alun-Alun Kota Ngawi. Usai istighosah, mereka melantunkan sholawat nabi sambil memainkan seribu rebana, sehingga acara doa bersama ini semakin meriah.
Pihak panitia istoghosah juga telah menyiapkan 50 tumpeng beserta lauk pauknya untuk dibagikan kepada peserta dan tamu undangan agar dapat dimakan bersama-sama di lokasi acara. Dengan adanya kegiatan peringatan Hari Santri tahun ini diharapkan para santri remaja bisa lebih mencintai budaya-budaya islami.
Di sisi lain, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Jombang kompak mengenakan sarung pada saat bertugas. Hal ini dilakukan dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional.
Seluruh polisi yang melakukan pelayanan memakai sarung hingga sendal bakiak atau sendal kayu yang juga disebut klompen. Sementara para Polwan juga tampak memakai busana muslim.
Tak hanya di pelayanan ujian praktek pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM). Petugas di pelayanan surat-surat kendaraan juga kompak menggunakan pakaian serba putih mirip para santri.