Badan Pangan Dunia (FAO) memuji platform Sistem Monitoring Hutan Nasional (Simontana) yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Pujian tersebut disampaikan di sela-sela pertemuan Komite Kehutanan Dunia (COFO) di Roma, Italia.
Kementan Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar event di arena dunia atau COFO 27 di Roma, Italia. Dalam diskusi tersebut Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memperkenalkan Sistem Monitoring Hutan Nasional (Simontana) kepada publik internasional.
Simontana adalah platform pemantauan terintegrasi yang menampilkan teknologi penginderaan jarak jauh dan terestrial. Platform ini menyediakan data penting yang mencakup sumber daya hutan, jenis tutupan, penilaian hutan nasional, dan status keanekaagaman hayati kawasan hutan.
"Indonesia agak beruntung karena kita sudah jalan duluan soal teknologi geospasial dan saya kemarin di High Level Panel menyampaikan bagaimana Indonesia punya sistem monitoring kehutanan yang juga rintisannya sebenarnya sudah lama dari tahun 90-an, tapi kita improve terus dan terakhir makin baik dan lebih baik lagi dengan integrasi bersama
one map policy," kata Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar.
Platform yang dikembangkan untuk menjaga hutan Indonesia ini mendapat pujian dari FAO dalam forum COFO 27. Menteri LHK menegaskan Simontana adalah bukti Indonesia melakukan inovasi menjaga hutan.
Menteri LHK menambahkan inovasi seperti Simontana sangat dibutuhkan dalam menjaga hutan Indonesia karena membuat data real time. Data tersebut dibutuhkan sebagai bekal mengambil keputusan yang cepat dan tepat bagi semua pihak yang berkepentingan dalam menjaga hutan.
Streaming