16 December 2025 22:40
Sejumlah persoalan mendasar masih dialami oleh korban bencana banjir bandang dan longsor di wilayah Aceh. Mulai dari aliran listrik dan jaringan internet yang masih terputus, hingga hancurnya tempat tinggal warga. Masyarakat kini menaruh harapan besar kepada pemerintah agar persoalan ini dapat segera diselesaikan.
Hingga saat ini, jaringan internet dan listrik masih putus total di Desa Simpur Jaya, Kecamatan Ketambe, Aceh Tenggara. Untuk mengakses dunia maya, warga harus mendatangi Posko Penanganan Bencana setempat untuk bisa menggunakan jaringan internet berbasis satelit (Starlink) yang disediakan secara gratis.
Tampak keceriaan warga ketika bisa terhubung kembali dengan keluarga mereka di luar daerah untuk saling menyapa dan bertukar kabar. Kendati dua pekan telah berlalu pascabanjir bandang, utilitas vital tersebut belum juga pulih. Sementara itu, akses bantuan logistik dilaporkan sudah berangsur membaik.
Yani, seorang remaja di Desa Simpur Jaya, mengaku senang telepon genggamnya bisa berfungsi kembali setelah mengisi daya menggunakan generator set (genset) dan berhasil mendapat akses internet dari Starlink.
"Bisa menghubungi keluarga. Keluarga ada yang kena (dampak) banjir, rumahnya kena. Alhamdulillah kondisi keluarga baik saja," ujar Yani.
Namun, ia mengungkapkan kesedihannya karena aktivitas pendidikan masih lumpuh.
"Belum bisa sekolah, Pak, karena akses jalannya belum bagus," tambahnya.
Warga Mendale Tagih Janji Presiden
Di lokasi berbeda, warga Desa Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, meminta kepada Presiden Prabowo Subianto untuk segera merealisasikan pembangunan rumah warga yang hancur akibat diterjang banjir bandang dan longsor.
Sebelumnya, saat berkunjung ke posko pengungsian di Kebayakan, Presiden sempat berjanji akan membangun rumah baru bagi korban banjir bandang yang kehilangan tempat tinggalnya. Salah satu warga mengungkapkan harapannya agar proses rekonstruksi dan perbaikan infrastruktur dipercepat.
"Harapan saya secepatnya rumah kami dibangun lagi. Terus akses jalan secepatnya diperbaiki," ujar Erni Fitri.
Terkait lokasi pembangunan, Erni berharap tidak direlokasi terlalu jauh dari tempat tinggal asal mereka.
"Kalau bisa cari lahan lain tapi tetap di seputaran Mendale. Jangan ke tempat lain. Kami kalau dipindah ke tempat lain keberatan, karena mata pencaharian kami kan di sini," pungkasnya.