16 August 2024 00:35
Di puncak kejayaannya, Airlangga Hartarto memilih mundur dari posisi Ketua Umum Partai Golkar hanya sekitar empat bulan sebelum Munas Golkar digelar. Sejumlah kalangan menduga ada pihak lain yang berupaya menguasai Partai Golkar dengan cara mendongkel Airlangga. Tanpa tekanan yang sangat besar, Airlangga tidak akan mundur pada saat momen genting pilkada dan transisi pemerintahan ke Prabowo-Gibran.
Baca juga: Rekonsolidasi Golkar Diyakini Tak Ganggu Stabilitas Nasional |