11 January 2024 20:11
Politika Research & Consulting (PRC) mencatat elektabilitas pasangan calon (paslon) 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mengalami kenaikan dari 25,5% menjadi 28%. Suvei tersebut dilakukan pada 20-27 Desember 2023 terhadap 1.200 responden.
Tren penurunan elektabilitas terjadi pada paslon Prabowo-Gibran dari 47,8% menjadi 42,4% Penurunan juga terjadi pada pasangan Ganjar Mahfud dari 23,5% menjadi 21,8%
"Pada survei kami di bulan November, Prabowo Subianto dan Gibran itu sudah mencapai level elektoral 47%, kemudian hari ini paling tidak dipotret kami paling akhir, pasangan 02 mengalami penurunan sekitar 5% yakni di 42,4%," kata Direktur PRC Rio Prayogo dalam tayangan Metro Hari Ini, Metro TV, Kamis, 11 januari 2024.
"Di sisi lain, pasangan 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar justru mengalami kenaikan. Pasangan 03 ada di peringkat ketiga," lanjutnya.
Menurut Rio, ada dua hal yang mengakibatkan naik turunnya elektabilitas. Pertama, debat kandidat. Kedua, penetrasi kampanye.
"Masing-masing punya kesempatan beradu argumen, berdiskusi di hadapan khalayak banyak, memaparkan visi misinya dan itu ditonton oleh rakyat Indonesia," ujar Rio.
Sebagian masyarakat Indonesia, kata Rio, pasti menonton debat kandidat. Sementara bagi mereka yang tidak meonton debat kandidat, paling tidak mereka memiliki potongan-potongan video yang diambil dari debat kandidat tersebut.
"Bayangkan 86% rumah tangga di Indonesia itu sudah tersentuh dengan smartphone. Artinya, hp-hp yang dipegang rumah tangga itu bermunculan penetrasi dari konten-konten dari media sosial atau link-link berita. Dari situ mereka di dalam memilih mengalami peningkatan. Paling tidak ada informasi yang diterima masyarakat," jelas Rio.
Rio menuturkan bahwa pslon 01 sangat agresif membangun sosialisasi melalui Desak Anies dan Slepet Imin. Sosialisasi itu dilakukan secara terus menerus dengan gayanya masing-masing.
"Secara drastis tim sukses pasangan 01 tidak sebnayak 02 di dalam membangun branding di lapangan, tetapi penetrasi Anies di daerah-daerah itu membangun engagement dan orang semakin tahu bagaimana sepak terjang Anies, pemikiran Anies, serta visi misi Anies Baswedan. Itu yang mengakibatkan penurunan elektabilitas di dalam survei kami," ungkapnya.