15 October 2025 00:37
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menegaskan kementeriannya akan membahas solusi terkait kendala pasokan bahan baku emas untuk PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam. Pembahasan itu menyusul Antam yang masih mengandalkan impor 30 ton dari Singapura dan Australia untuk kebutuhan produksi logam mulia.
Menteri Bahlil belum membocorkan detail kebijakan ideal agar kebutuhan bahan baku emas untuk Antam bisa terpenuhi. Kekurangan pasokan ini diprediksi memengaruhi kebutuhan emas fisik untuk kebutuhan masyarakat.
Saat ini Antam sudah memiliki kerja sama jual beli emas dengan PT Freeport Indonesia sekitar 25 hingga 30 ton emas per tahun. Namun dengan adanya kendala smelter Freeport, pasokan emas tersebut belum optimal.
"Sekarang ini kita lagi melakukan evaluasi total. Jadi produksi terhadap konsentrat di Freeport itu belum diilakukan secara maksimal. Maka dengan demikian pasti mengalami kekurangan pasokan," jelas Bahlil.
Baca juga: Harga Emas Antam Melejit Rp29 Ribu, Dijual Rp2,33 Juta/Gram |