Tokoh dan Aktivis Lintas Agama Kirim Doa untuk Tom Lembong

Tokoh agama, aktivis, dan elemen masyarakat mengadakan doa bersama untuk keadilan dalam kasus impor gula yang melibatkan mantan Menteri Perdagangan, Tom Lembong. Kegiatan ini bertepatan dengan pengajuan banding atas perkara tersebut.

Doa bersama ini dipimpin oleh Pendeta Shephard Supit. Ia mengharapkan kasus Tom Lembong bisa diproses secara transparan dan objektif, tanpa adanya intimidasi dan diskriminasi. Ia juga menyatakan bahwa terdapat kejanggalan dalam putusan hakim yang menjatuhi hukuman 4,5 tahun pada Tom Lembong. Mereka menilai vonis tersebut janggal sebab Tom tidak menikmati uang untuk kepentingan pribadi serta tidak adanya bukti yang kuat.

"Kalau kita bicara secara terus terang, pasti kasus Tom Lembong ini ada sesuatu yang janggal," kata Pendeta Shepard. 

Kegiatan doa tidak hanya dipanjatkan oleh umat Kristiani. Perwakilan dari umat Muslim, yaitu sekelompok perempuan atau "emak-emak" dari Komite Nasional Perempuan Republik Indonesia (KNPI) turut menghadiri kegiatan doa bersama.

Ketua Umum KNPI Merry Samiri mengungkapkan bahwa kejanggalan pada kasus ini terlihat salah satunya pada audit BPK yang dilakukan setelah Tom ditangkap, padahal seharusnya dilakukan sebelum penangkapan. Merry juga menyebut Tom memiliki banyak jasa sebagai Menteri Perdagangan, terutama dalam membantu Presiden Jokowi menyusun kebijakan.

Kegiatan doa bersama ini bertepatan dengan pengajuan banding yang dilakukan oleh kuasa hukum Tom Lembong ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Tim kuasa hukum menilai pertimbangan majelis hakim tidak sesuai dengan fakta-fakta yang terungkap di persidangan.