25 June 2025 19:52
Kendati sudah ada kesepakatan gencatan senjata antara Iran dan Israel, kapal induk tercanggih Amerika Serikat, USS Gerald R. Ford tetap meninggalkan pangkalannya di Virginia. Kapal produksi 2009 ini rencananya akan ditempatkan di wilayah dekat dengan Israel.
Pengerahan kapal induk USS Gerald R. Ford ini melengkapi tiga kapal induk Amerika lainnya yang sebelumnya sudah lebih dulu berada di dekat Timur Tengah. Amerika sebelumnya berencana untuk mengerahkan USS Gerald R. Ford ketika pesawat tempur Amerika mengebom lokasi nuklir Iran pada Minggu dini hari, 22 Juni 2025. Pengeboman tersebut mendukung tujuan Israel untuk menghilangkan ancaman nuklir Iran.
USS Gerald R. Ford berlayar menuju wilayah komando Eropa yang meliputi laut Mediterania. Hampir 4.500 personel angkatan laut Amerika berangkat dari pangkalan Norfolk.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat kesal dengan Israel dan Iran yang saling melanggar usulan Amerika Serikat untuk gencatan senjata. Kekesalan Trump ditumpahkan dalam konferensi pers di halaman Gedung Putih, Selasa, 24 Juni 2025 waktu setempat.
"Anda semua tahu, saat ini kita berhadapan dengan dua negara yang telah berkonflik untuk waktu yang sangat lama," ujar Trump.
Kepada wartawan, Trump bahkan sempat mengumpat. Ia kesal atas sikap kedua negara yang sangat sulit untuk menerapkan usulan gencatan senjata.
"Mereka tidak sadar akan apa konsekuensi dari serangan-serangan yang terus mereka lakukan. Saya harap Anda mengerti itu," kata Trump.
Israel sebelumnya menuduh Iran meluncurkan misil yang berarti melanggar kesepakatan gencatan senjata. Sementara pihak Iran menyatakan tidak ada gencatan senjata sebelum Israel menghentikan serangan mereka.
Trump sendiri mengakui gencatan senjata yang diusulkan Amerika Serikat sangat rentan dengan pelanggaran dari kedua negara. Usai kemarahan Trump terhadap Israel, gencatan senjata Iran-Israel mulai disepakati oleh kedua belah pihak.