Paus Leo XIV Disebut sebagai Awal Sebuah Harapan Baru

Terpilihnya Paus Leo XIV dalam konklaf yang hanya berlangsung empat putaran mengejutkan banyak pihak. Namun bagi Staf Dikasteri Dialog Antaragama Vatikan, Romo Markus Solo Kewuta SVD, ini menjadi awal dari sebuah harapan baru bagi Gereja Katolik dan dunia.

Romo Markus menyebut konklaf kali ini berjalan cepat menandakan bahwa sosok Paus Leo XIV telah dikenal. Sosoknya diyakini oleh para kardinal sebagai pemimpin yang tepat. 

“Beliau memang bukan kandidat teratas. Namun terpilihnya beliau adalah kejutan yang sangat positif,” ujar Romo Markus, dikutip dari Metro Hari Ini pada Jumat, 9 Mei 2025.

Menurut Romo Markus, pidato perdana Paus Leo XIV dari balkon Basilika Santo Petrus telah memberi arah yang jelas. Gereja Katolik akan tetap melanjutkan semangat sinodalitas dan pelayanan kepada kaum marginal, seperti yang diwariskan Paus Fransiskus. 
 

Baca Juga: Paus Leo XIV Disebut Selalu Ingin Jadi Pastor Sejak Kecil

“Beliau adalah figur perdamaian, jembatan yang menyambung perpecahan. Baik di dalam Gereja maupun dalam dunia internasional,” ujarnya.

Romo Markus juga membagikan kesan pribadinya terhadap Paus Leo XIV. Ia kerap bertemu Paus Leo XIV saat pagi hari di Vatikan, dan menyebutnya sebagai pribadi yang rendah hati, sederhana, serta berdisiplin tinggi. 

“Beliau selalu berjalan di trotoar kecil, pandangannya lurus ke depan. Itu mencerminkan kerendahan hatinya,” katanya.

Terkait agenda ke depan, Paus Leo XIV akan memimpin misa perdana di Kapel Sistina sebagai wujud syukur bersama para kardinal. Ia dijadwalkan tampil pertama kali di jendela Istana Kepausan untuk doa Angelus pada hari Minggu,11 Mei, dan bertemu dengan jurnalis dunia pada Senin, 12 Mei, untuk memberikan arah komunikasi Vatikan ke depan.

Dengan semangat perdamaian dan inklusivitas, Paus Leo XIV dinilai membawa wajah Gereja Katolik yang tetap berpijak pada nilai tradisi. Namun, terbuka terhadap tantangan zaman.

(Tamara Sanny)