13 August 2024 00:12
Kabar mengejutkan datang dari Partai Golkar. Tidak ada hujan, tidak ada angin tiba-tiba Katua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menyatakan pengunduran diri sebagai Ketum.
Pengumuman pengunduran diri ini bukan hanya mengejuthan khalayak, tapi juga di internal Partai Golkar. Kepemimpinan Airlangga selama ini dianggap sukses merah prestasi politik, baik di Pemilu Legislatif maupun Pilpres. Bahkan, prestasi politik itu diucapkan sendiri oleh Airlangga di saat pengumuman pengunduran dirinya.
Alasan pengunduran diri Airlangga yang masih misteri memunculkan beragam spekulasi mulai dari konflik internal hingga tekanan eksternal, seperti yang diyakini Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla.
Namun, spekulasi tersebut dibantah Loyalis Airlangga yang juga menjabat sebagai wakil ketua umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia.
Prahara di tubuh Partai Beringin di era kepemimpinan Airlangga Hartarto sudah berlangsung lama. Sebelum Airlangga menyatakan mundur, telah muncul desakan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) di internal Partai Golkar.
Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan bahkan angkat bicara dan meminta kader Golkar tidak goyah akan intervensi pihak dari luar.
Kejutan dari Golkar tampaknya tidak berhenti di pengunduran diri Airlangga Hartarto. Diperkirakan akan ada kejutan-kejutan baru sebelum pendaftaran calon kepala daerah pada akhir Agustus dan sebelum pembentukan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.