BI Perkuat Sektor Perbankan Melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial

5 June 2024 14:18

Bank Indonesia (BI) memperkuat insentif sektor perbankan melalui instrumen Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM). Dengan insentif ini, Bank Indonesia optimis pertumbuhan kredit perbankan akan mencapai 10-12%.

Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Solikin M. Juhro bersyukur stabilitas kredit perbankan di Indonesia terjaga dengan baik. Meskipun di tengah kondisi perekonomian global yang masih diliputi ketidakpastian.

"Ketahanan sistem keuangan, khususnya keuangan juga tumbuh baik," kata Solikin dalam tayangan Zona Bisnis, Metro TV, Rabu, 5 Juni 2024. 

Solikin menuturkan bahwa likuiditas secara industri juga terjaga tinggi di atas 25%. Di sisi lainnya, kredit yang bermasalah cukup rendah yakni 2,3%.

"Ini menunjukkan bank kita cukup berdaya tahan," ujarnya.

Solikin juga menyatakan, korporasi memiliki kemampuan membayar yang cukup baik. Sehingga, Bank Indonesia melihat sejauh ini korporasi punya daya tahan apabila ada ketidakpastian global.

Sebelumnya pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) April 2024, kredit tumbuh tinggi sebesar 13,09% year on year. Hal ini didorong oleh adanya pertumbuhan kredit di banyak sektor.

Tingginya permintaan kredit dipengaruhi oleh sisi penawaran, terjaganya apetite perbankan, hingga pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terus meningkat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Silvana Febriari)