Warga Desa Curugluhur Sukabumi Kekurangan Bantuan Pangan dan Pakaian

Sukabumi: Warga Desa Curugluhur, salah satu wilayah terdampak banjir bandang di Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengaku kekurangan bantuan pangan dan pakaian layak. Peristiwa banjir bandang yang terjadi beberapa waktu lalu ini sempat viral di media sosial, menampilkan derasnya arus yang menghanyutkan sejumlah kendaraan dan mengisolasi ratusan warga.  

Sekretaris Desa Curugluhur, Dadi Supardi, mengungkapkan bahwa 205 kepala keluarga (KK), atau sekitar 750 jiwa, terdampak langsung oleh bencana ini. Serta sulitnya akses untuk menjangkau para korban.

"Sementara mereka untuk saat ini dari semalam terisolir sekitar 18 jam, tanpa bantuan karena kondisi di lapangan yang beberapa titik terhalang," ujar Dadi dikutip dari Headline News Metro TV pada Kamis, 5 Desember 2024. 
 

Baca Juga: Banjir Cianjur Surut, Warga Mulai Bersih-Bersih

Meski tidak ada korban jiwa, kerugian materi cukup besar. Ada delapan unit mobil yang hanyut dan dua rumah di Kampung Puncakelong dilaporkan rusak berat.

Akses logistik menjadi tantangan utama. Saat ini, jalur utama Sagaranten-Cidolog sudah bisa dilalui kendaraan, tetapi bantuan bahan pokok masih sulit masuk. Warga sangat membutuhkan makanan siap saji, air bersih, pakaian layak, dan selimut. Selain itu, listrik yang masih terputus memperburuk situasi.

"Sementara ini kita mandiri dengan kondisi seadanya, kita pinjam genset kalau ada genset ke berbagai pihak," kata Dadi.  

Pemerintah desa bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan berbagai organisasi terus berupaya mendata kerugian dan menyalurkan bantuan. Posko darurat serta dapur umum telah didirikan untuk memenuhi kebutuhan warga.  

Sementara itu, warga yang terdampak masih mengungsi di rumah tetangga, masjid, dan tempat yang lebih aman. Mereka berharap bantuan lebih lanjut, terutama untuk memulihkan akses listrik dan air bersih, segera datang.  


(Tamara Sanny)