APBN Triwulan I 2024: Penerimaan Pajak Seret, Belanja Bengkak

2 May 2024 13:51

Sepanjang Januari hingga Maret 2024, penerimaan negara tercatat turun, sementara belanja negara tercatat naik bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Bila kondisi ini tidak diantisipasi, maka risiko pelebaran defisit anggaran akan semakin terbuka lebar.

Dalam konferensi pers APBN KiTa yang digelar pada Jumat pekan lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan kinerja APBN sepanjang triwulan triwulan pertama 2024. Dari catatan Kementerian Keuangan, realisasi penerimaan negara tercatat Rp620 triliun, turun 4,1% secara tahunan.

"Penerimaan pajak kita sampai akhir Maret mencapai Rp393,91 triliun. Ini artinya hampir 20 persen dalam satu kuartal," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa dilansir Antara, Jumat, 26 April 2024.
 

Baca juga: Banjir Keluhan, Bea Cukai Diminta Berbenah

Belanja negara di sisi yang lain justru meningkat 23,1% dibandingkan 2023 didorong oleh adanya pemilu dan peningkatan penyaluran bantuan sosial di awal tahun.

Kementerian Keuangan mengatakan pemerintah akan berupaya mengelola APBN sebaik mungkin agar defisit anggaran tetap ada di target 2,29% terhadap PDB. 

Namun gejolak ekonomi dan geopolitik global diakui akan menjadi faktor risiko penekan APBN khususnya dari penguatan kurs dolar Amerika dan potensi kenaikan harga minyak mentah dunia. Hal itu bisa berpengaruh kepada membengkakkan subsidi energi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggie Meidyana)