Jurnalis di Kudus Diintimidasi Oknum Relawan saat Liput Evakuasi Pendaki

Jurnalis televisi di Kudus, Jawa Tengah, mendapatkan intimidasi dan ancaman oleh oknum relawan bencana saat melakukan peliputan evakuasi pendaki yang tewas tergelincir ke dalam jurang di wilayah Pegunungan Muria. Peristiwa tersebut terjadi saat para jurnalis sedang melakukan proses peliputan di Posko Pendakian Natas Angin, Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus, Jawa Tengah. 

Para jurnalis dilarang untuk mengambil gambar suasana evakuasi di lokasi pendakian dan saat korban ditemukan. Mereka diancam kameranya akan dirusak. 

Puncaknya, salah seorang relawan berteriak serta mendekati jurnalis dari media Simpang 5 TV sambil mengintimidasi dan menghardiknya. Relawan tidak terima jurnalis itu berupaya mengambil gambar dari kejauhan.
 

Baca juga: Pendaki di Gunung Muria Tewas Jatuh ke Jurang

Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Muria Raya Iwan Miftahudin mengutuk keras tindakan oknum relawan tersebut. Atas kejadian ini, Iwan mengimbau kepada seluruh pihak untuk menghormati tugas para jurnalis di lapangan. 

"Sebetulnya yang kami sayangkan adalah adanya upaya intervensi bahkan sampai upaya fisik yang dilakukan kepada salah satu jurnalis yang ada di Mulia Raya ini untuk melarang pengambilan visual," kata Iwan, dikutip dari tayangan Headline News, Metro TV, Kamis, 26 Juni 2025

Ia berharap jurnalis dapat menjalankan tugasnya secara profesional. Seorang junalis harus berpegang teguh pada kode etik jurnalis dan perundang undangan yang berlaku. 

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kudus Mundir meminta maaf. Ia berjanji menindak oknum relawan yang sudah melakukan intimidasi terhadap jurnalis saat melakukan peliputan. 

"Jangan sampai nanti ada pihak-pihak yang merasa dirugikan," ujarnya.