Trending Google! Bagaimana Kronologi Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut?

13 May 2025 17:31

Ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat (Jabar) mencapai 20 ribu pencarian pada mesin pencari Google. Ledakan itu terjadi Senin, 12 Mei 2025, kemarin dan menewaskan 13 orang.

Peristiwa naas itu terjadi ketika kegiatan pemusnahan amunisi yang sudah tidak layak pakai atau kedaluwarsa dilakukan di kawasan Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jabar yang berujung maut. Sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam peristiwa tragis itu.

Pada Senin, 12 Mei 2025 sekitar pukul 09.30 WIB, proses pemusnahan amunisi yang tidak layak pakai dilakukan TNI Angkatan Darat (AD). Proses pemusnahan dimulai dengan pembuatan dua lubang sumur untuk menempatkan amunisi yang akan dimusnahkan.

Setelah amunisi dimasukan, lubang-lubang tersebut diledakkan menggunakan detonator dan proses tersebut diklaim telah berjalan sesuai dengan prosedur. Namun, saat personel TNI menyusun detonator yang telah digunakan untuk dimusnahkan di lubang ketiga, terjadi ledakan yang mengakibatkan korban jiwa.
 

Baca: Pemusnahan Amunisi Timbulkan Korban Jiwa, TNI Klaim Kegiatan Sudah Sesuai Prosedur

Total korban jiwa sebanyak 13 orang. Empat di antaranya anggota TNI dan sembilan warga sipil.

Ledakan terjadi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jabar dan berada di lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam atau BKSDA yang biasa digunakan untuk pemusnahan amunisi yang sudah tidak layak pakai.

Meskipun jauh dari permukiman warga, pada saat kejadian sejumlah warga sipil berada di lokasi dan menjadi korban. 

Ternyata warga memang kerap berdatangan setelah ledakan dilakukan. Mereka datang dengan niat mengumpulkan selongsong bahan peledak yang bernilai ekonomis karena terbuat dari besi dan juga kuningan.

Terkait dengan peristiwa tersebut, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah memulai investigasi untuk mengetahui penyebab pasti ledakan dan memastikan prosedur keamanan telah dipatuhi.

Pihak TNI juga berjanji akan membuka informasi lebih lanjut setelah hasil investigasi awal sudah tersedia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)