Sebanyak 385 ekor sapi asal Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), dinyatakan sehat dan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Ratusan hewan kurban tersebut langsung siap dikirimkan ke Jabodetabek untuk kebutuhan Iduladha.
Pengiriman ini dilepas langsung oleh Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin), Sahat Manaor Panggabean. Ratusan ekor sapi tersebut telah mendapatkan sertifikat kesehatan dari Barantin
"Kami ingin Sumbawa ini jadi sentra sapi nasional. Penyakit PMK harus bisa kita tekan habis. Vaksinasi tetap kita intenskan agar Sumbawa benar-benar jadi pusat ternak sehat nasional," ujar Sahat dikutip dari Newsline Metro TV pada Jumat, 9 Mei 2025.
Tak hanya hewan kurban, Barantin juga melepas pengiriman 5.200 ton jagung pakan
ternak yang akan dikirim ke wilayah Cilegon dan Semarang.
Sahat menyebut, pengawasan keamanan hayati dan kelancaran lalu lintas komoditas strategis nasional dari Pulau Sumbawa terus ditingkatkan demi menjamin kualitas dan kesehatan produk ternak.
Sementara itu, Wakil Bupati Sumbawa Mohamad Ansori menjelaskan, Sumbawa telah mengirim 16 ribu ekor sapi dan 2.150 ekor kerbau hingga saat ini. Hal ini menempatkan Sumbawa sebagai wilayah dengan alokasi ternak terbesar di NTB pada 2025.
Menjelang Hari Raya Iduladha yang jatuh pada 6 Juni 2025, pemeriksaan kesehatan terhadap hewan kurban juga terus dilakukan di berbagai daerah. Pemeriksaan meliputi pengecekan mulut, suhu tubuh, serta penyuntikan vitamin untuk menjaga stamina dan nafsu makan hewan.
Di Depok, Jawa Barat, misalnya. Dokter hewan menyuntikkan vitamin B untuk meningkatkan nafsu makan dan melakukan pemeriksaan menyeluruh di sejumlah kandang. Hal itu untuk memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat, layak sembelih, dan aman dikonsumsi masyarakat.
(Tamara Sanny)