Kautsar Widya Prabowo • 16 June 2025 22:49
Presiden Prabowo Subianto memberikan nama salah satu anggrek di Parliament House, Singapura, dengan nama ibundanya, Paraphalante Dora Sigar Soemitro. Momen ini berlangsung di sela pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam, pada Senin, 16 Juni 2025.
Prosesi penamaan berlangsung khidmat dan penuh makna. Nama anggrek tersebut dipilih langsung oleh Presiden Prabowo sebagai bentuk penghormatan kepada almarhumah ibunda tercinta, Dora Sigar Soemitro.
Penamaan ini juga merepresentasikan kedekatan personal sekaligus penghargaan diplomatik khas dalam tradisi Singapura. CEO National Parks Board (NParks) Singapura, Hwang Yu-ning, turut hadir dalam prosesi tersebut dan secara langsung menjelaskan karakteristik anggrek kepada Presiden Prabowo.
Dalam kesempatan itu, Hwang menyerahkan sebuah buku berjudul Singapore’s Orchid Diplomacy kepada Presiden Prabowo. Anggrek Paraphalante Dora Sigar Soemitro merupakan hibrida yang menawan dan dikenal sangat produktif dalam berbunga.
Tanaman ini menghasilkan tangkai bunga tegak sepanjang 30–40 cm, dengan setiap tangkai menampilkan 8 hingga 12 kuntum bunga besar berdiameter sekitar 7 cm, tersusun anggun dalam formasi menghadap ke luar. Kelopak dan mahkota bunga berbentuk bintang berwarna merah muda lembut, dihiasi corak garis halus berwarna mawar yang kaya, dan memudar ke arah ujung menjadi putih.
Keindahan tersebut diperkuat bibir bunga bercabang mencolok dengan dasar berwarna emas cerah bertotol merah marun, menciptakan kontras dramatis yang tetap harmonis dalam keseluruhan tampilan bunga yang elegan.
Penamaan anggrek ini bukan hanya menjadi simbol kehormatan pribadi, tetapi juga representasi dari persahabatan yang terus tumbuh antara Indonesia dan Singapura. Melalui diplomasi bunga ini, kedua negara menegaskan kembali komitmen untuk mempererat kerja sama di tengah dinamika kawasan dan tantangan global.