.
Di tengah pesatnya era digitalisasi dan tingginya penggunaan gawai, seorang pustakawan perempuan di Kabupaten Bogor, Sitta Alia, terus konsisten menggaungkan literasi melalui Perpustakaan KAIT Plus. Ia berjuang agar minat baca tidak luntur dan berharap dukungan pemerintah untuk pemerataan kegiatan literasi di masyarakat.
Perpustakaan KAIT Plus, yang terletak di Kampung Sesepan, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, telah menjadi garda terdepan dalam menjaga semangat membaca sejak didirikan pada 2006. Perpustakaan ini tidak hanya menyediakan koleksi buku, tetapi juga berfungsi sebagai pusat kegiatan edukatif dan kreatif.
Sitta, sebagai penggagas utama, secara aktif mengadakan berbagai kegiatan seperti dongeng, nyanyian,
ice breaking, hingga
finger painting untuk menarik minat baca anak-anak. Para peserta tidak hanya datang dari desa sekitar, tetapi juga dari Cipayung dan Cicuruk, menunjukkan daya tarik perpustakaan ini yang melampaui batas wilayah.
Harapan untuk Literasi Merata dan Dukungan Pemerintah
Sitta menyoroti pentingnya pemerataan kegiatan literasi di seluruh lapisan masyarakat. Ia meyakini bahwa dengan minat membaca yang tinggi, Indonesia dapat mencapai kemajuan yang lebih baik.
"Saya harap kegiatan literasi ini lebih merata di masyarakat. Jadi, baik di sekolah, pedesaan, atau unit-unit kesehatan. Sehingga, kalau semuanya gemar membaca buku, saya yakin Indonesia bisa lebih baik," ujar Sitta dikutip dari
Selamat Pagi Indonesia, Metro TV, Selasa, 30 September 2025.
Lebih lanjut, ia berharap pemerintah dapat memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif literasi. Menurutnya, hal ini krusial untuk pembangunan mental masyarakat.
"Semoga pemerintah, khususnya pemerintah desa, mendukung kegiatan literasi ini. Karena, saya rasa penting sekali untuk pembangunan mental masyarakat," tambah Sitta Alia, Pustakawan.
Meskipun diakui jumlah pembaca murni yang datang langsung ke perpustakaan untuk membaca masih belum banyak karena kemudahan akses informasi melalui gawai, Sitta optimistis, dengan konsistensi dalam menyelenggarakan kegiatan berbasis buku yang menyenangkan, anak-anak akan tetap tertarik untuk datang ke perpustakaan.
(Daffa Yazid Fadhlan)