Hujan dan Sampah Jadi Pemicu Banjir di Bali

11 September 2025 14:44

Hujan lebat yang mengguyur Bali sejak Selasa, 9 September 2025 pagi membuat Pulau Dewata kebanjiran. Warga menyebut banjir ini adalah yang terparah seumur hidup. Bukan hanya soal intensitas hujan tinggi, persoalan sampah juga menjadi pemicu terjadinya banjir di Bali.

Banjir besar yang melanda dan pasar dan sekitarnya membuat beberapa akses jalan terputus. Tidak sedikit bangunan yang jebol hingga menyebabkan korban tewas.

Hingga Kamis, 11 September 2025, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal dunia berjumlah 13 orang sementara dua orang dilaporkan masih hilang. Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa perkembangan penanganan banjir yang terjadi di Provinsi Bali, ia menyebut sejauh ini belum ada laporan warga negara asing yang menjadi korban banjir di Bali.

Banjir melanda enam kabupaten dan kota di Bali. Di Kota Denpasar, banjir menggenangi 81 lokasi di Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar Utara, selatan, dan Denpasar barat. Di Gianyar terdapat 14 titik banjir. Di Karangasem terdapat empat titik banjir. Banjir juga melanda Jembrana, Tabanan, Badung, dan Klungkung.
 

Baca: Status Darurat Bencana Bali Ditetapkan untuk Sepekan

Ketinggian banjir bervariasi. Banjir terparah mencapai 2-3 meter di beberapa titik. Sedangkan longsor terjadi di 18 titik. 

Bangunan ambruk terjadi 16 titik yakni di Gianyar sejumlah dua, Badung dua, Karanganyar 11 titik, dan Denpasar satu titik.

Tim SAR gabungan juga masih berjibaku untuk mengatasi banjir dan longsor. Sedangkan ratusan warga yang sebelumnya mengungsi sudah mulai kembali ke rumah masing-masing karena kondisi banjir yang sudah berangsur surut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Diva Rabiah)