10 September 2025 19:51
Jakarta: Panda dikenal sebagai satwa unik yang sebagian besar hidupnya dihabiskan untuk mengunyah bambu. Padahal, secara biologis panda termasuk dalam keluarga beruang yang umumnya karnivora. Perubahan pola makan ini merupakan hasil evolusi panjang yang membuat panda bergantung pada bambu sebagai makanan utama.
Secara historis, nenek moyang panda yang hidup sekitar 6 hingga 7 juta tahun lalu sudah mulai beradaptasi dengan pola makan berbasis tumbuhan. Saat sumber makanan berupa daging semakin sulit ditemukan, bambu yang tumbuh subur dan melimpah di pegunungan Tiongkok menjadi pilihan yang lebih mudah diakses. Lambat laun, panda berevolusi untuk menjadikan bambu sebagai makanan pokok, meskipun sistem pencernaannya masih menyerupai hewan pemakan daging.
Adaptasi tubuh panda juga mendukung perubahan ini. Salah satu ciri khas mereka adalah adanya “jempol palsu” atau false thumb, yakni tulang pergelangan tangan yang termodifikasi. Struktur ini memungkinkan panda menggenggam batang bambu dengan kuat, sehingga mereka lebih mudah mengupas kulit luar dan mengunyah bagian dalam yang lebih lembut. Adaptasi ini terbukti penting, karena sebagian besar asupan kalori panda berasal dari bambu.
Meskipun begitu, tubuh panda masih memiliki keterbatasan dalam mencerna serat bambu. Sistem pencernaan mereka pendek dan flora ususnya mirip dengan karnivora. Akibatnya, hanya sebagian kecil nutrisi yang bisa diserap. Untuk mencukupi kebutuhan energi, panda harus makan dalam jumlah besar, yakni sekitar 12-38 kg bambu setiap hari. Aktivitas makan ini bahkan bisa memakan waktu hingga 16 jam, sehingga hampir seluruh kehidupan panda dihabiskan untuk makan dan beristirahat.
Tonton Juga: Fakta Unik Kanguru, Hewan Ikonik Australia yang Luar Biasa-Serius Ini Hewan? |