Putri Purnama Sari • 10 April 2025 17:07
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menyatakan kesiapan Indonesia mengevakuasi 1.000 warga Gaza yang terluka, trauma, atau anak-anak yatim piatu ke Indonesia. "Kami siap evakuasi mereka yang luka-luka, mereka yang kena trauma, anak-anak yatim piatu, siapa pun boleh," ujar Prabowo dalam konferensi pers, Rabu, 9 April 2025.
Namun, langkah ini memperlihatkan kontras mencolok dibandingkan sikap mayoritas negara Arab. Mesir secara terbuka menolak relokasi pengungsi Gaza ke wilayahnya, menyebut relokasi sebagai pelanggaran terhadap hak warga Palestina. Parlemen Mesir pun menyatakan bahwa relokasi adalah ancaman serius terhadap stabilitas kawasan.
Negara seperti Arab Saudi, UEA, dan Qatar juga menolak skenario pemindahan warga Palestina, meskipun tetap menyuarakan dukungan moral. Yordania, dengan sejarah sensitif terkait populasi Palestina, juga menolak keras ide relokasi, menyebutnya sebagai “garis merah”.
Langkah Indonesia pun menuai respons beragam: dinilai mulia secara kemanusiaan, tetapi bisa berisiko mendukung narasi relokasi permanen yang pernah didorong oleh Israel dan AS. Karena itu, Indonesia perlu berhati-hati agar bantuan tidak dimanfaatkan untuk melegitimasi pembersihan wilayah Palestina dari rakyatnya.